Sebelum melakukan pekerjaan pengembangan (riset) pada sepeda motor
masing-masing, para periset sebaiknya membuat perencanaan yang masak dan
matang agar hasil risetnya memuaskan. Dengan perencanaan yang baik,
maka kesalahan yang berakibat fatal dan pemborosan biaya dapat ditekan.
Periset dapat menentukan pekerjaan pengembangan yang menjadi prioritas,
komponen (parts) yang akan digunakan, peralatan yang diperlukan, biaya
dan lain sebagainya.
Pengembangan atau riset pada sepeda motor 4 tak akan dijelaskan secara
praktis satu persatu, dari engine hingga kelengkapan lain yang menjadi
target yang harus dikembangan (riset). Hasil pekerjaan riset, umumnya
adalah membuat performa sepeda motornya menjadi lebih baik dari
standarisasi pabrikan, atau bisa dikatakan sepeda motornya lebih
bertenaga dan cepat dibanding para penggemar atau periset lainnya,
bahkan kemenangan dalam suatu lomba balap bukan hal yang tidak mungkin
apabila riset yang dilakukan pada sepeda motornya berhasil. Namun,
pekerjaan riset dalam dunia balap bukanlah pekerjaan yang berhenti
setelah berhasil menjadi juara atau pemenang lomba balap, melainkan
menerus-menerus melakukan pengembangan (riset) sebagai tuntutan dan
persaingan dalam dunia balap.
Dalam meningkatkan power out yang berupa tenaga dan kecepatan pada sepeda motor, umumnya objek yang menjadi perhatian dalam pengembangan (riset) adalah sebagai berikut:
Proses Pembakaran Pada Engine
Modus periset atau pengembang motor pacuan umumnya pada hasil proses
pembakaran dan power out put pada roda menjadi lebih maksimal dan
menjadi yang tercepat dan terbesar tenaganya. Proses tersebut terjadi
pada engine sebagai komponen penghasil tenaga (gbr.4).
Untuk ruang lingkup motor pacu, hasil pembakaran baik itu motor 4 tak
atau 2 tak diharapkan menjadi yang termaksimal hasilnya, sehingga roda
pada motor pacu dapat bergerak dan melesak dengan cepat. Power out put
hasil pembakaran yang merupakan satu dari rangkaian proses kerja motor 4
tak ataupun 2 tak saling berhubungan antara proses satu dengan proses
lainnya,
Gbr. 4. Engine Sepeda Motor
Pembakaran pada ruang pacu engine yang biasa disebut ruang bakar adalah proses yang disebabkan oleh berbagai siklus sehingga terjadi suatu pembakaran dan menghasilkan tenaga, yang berikutnya hasil tenaga ini dipindahkan melalui rangkaian power train hingga ke roda dan menggerakan kendaraan pacu.
Hasil pembakaran yang maksimal untuk motor normal (bukan kendaraan pacuan) adalah apabila tenaga yang dihasilkan maksimal (sesuai dengan standarisasi pabrikan) dan umumnya mengasilkan gas buang yang tidak mengganggu lingkungan serta tidak beracun, bisa dikatakan hasil pembakaran untuk motor umum ditentukan pada peruntukanna, yaitu untuk kendaraan dijalan dan bukan di sirkuit dengan kecepatan dan tenaga yang berlebihan.
Untuk kendaraan pacuan di sirkuit berbeda dengan hal tersebut diatas. Pada kendaraan pacu, kendaraan diharapkan menghasilkan tenaga yang sangat maksimal. Sehingga untuk hasil ini, periset berusaha membuat suatu formula agar motor pacu dapat melakukan proses pembakaran diatas standar pabrikan. Perhatian periset tertumpu pada dapur pacu pembakaran, dengan ada atau tidaknya pengetahuan mengenai prinsip kerja motor bakar, mulailah melihat dan merubah, serta mengembangkan aspek-aspek yang berhubungan dengan dapur pacu atau engine pada awalnya.
Memang pada dasarnya pembakaran terjadi disebabkan oleh 3 faktor, yaitu: bahan bakar, udara (O2) dan suhu tinggi (api). Untuk itu langkah awal yang umumnya dilakukan periset adalah pada dapur pacu ini, mulai dari membesarkan hingga penggantian part, serta melakukan perubahan dimensi untuk mengejar kemampuan part dalam melakukan kerjanya, dengan harapan hasil pembakaran menjadi diatas standard an mungkin sangat besar. Hal ini dilakukan dengan cara manual atau pun dengan bantuan perlengkapan komputerized.
Umumnya yang menjadi lahan periset paling sering dijumpai guna meningkatkan pembakaran sehingga tenaga (ekspansi) menjadi maksimal, bagian yang menjadi fokus adalah rasio kompresi, sistim bahan bakar/udara dan pengapian, gear rasio dan knalpot. Beberapa hal tersebut dibuat sedemikian rupa, mulai dengan perubahan dimensi standar atau penggunaan part yang konon bia lebih hebat serta dasyat hasil pembakaranna, sehingga dapur pacu menghasilkan power yang luar biasa besar melebihi standarisasi pabrikan. Hal ini memang terbukti, motor pacuan (standar pabrikan) umumnya diperuntukan dijalan umum dan bukan disirkuit, tetapi dapat melesat dan bertenaga jauh dari biasanya. Setelah periset menyelesaikan dan berhasil pada bagian ini, barulah aspek lain dilihat hingga ke roda.
0 on: "Objek Riset Sepeda Motor Bagian Engine"