Putaran output crank shaft diteruskan sistim pemindah tenaga melalui dua
buah roda gigi primer dan sekunder (gbr.4.7). Roda gigi primer menyatu
dengan crank shaft, sedangkan roda gigi sekunder berada pada sistim
pemutus dan penghubung (clutch). Ukuran diameter roda gigi primer lebih
kecil dari diameter roda gigi sekunder. Roda gigi primer selain sebagai
penerus putaran ke roda gigi sekunder di rangkaian kopling (clutch)
adalah sebagai fly wheel yang dirakit menjadi satu dengan sistim
sentripugal kopling.
Modifikasi yang dilakukan pada roda gigi primer dan roda gigi sekunder
yang biasanya dilakukan adalah dengan melakukan perubahan ukuran pada
keduanya. Perubahan yang dilakukan adalah memperkecil diameter roda gigi
primer (mengurangi jumlah gigi) dan memperbesar diameter roda gigi
sekunder atau sebaliknya, yaitu membesar diameter roda gigi primer dan
memperkecil roda gigi sekunder.
Perubahan ukuran diameter seperti diatas menyebabkan putaran yang
dipindahkan oleh crank shaft akan menjadi lebih besar pada roda gigi
sekunder dengan momen puntir yang lebih kecil atau putaran dari crank
shaft yang dipindahkan ke roda gigi sekunder akan lebih kecil dengan
momen puntir yang lebih besar. Pengurangan ukuran diameter roda gigi
primer akan menyebabkan power yang dibutuhkan oleh engine untuk
menggerakkan perangkat power train system menjadi lebih besar (berat).
Lain halnya dengan roda gigi primer yang diperkecil ukuran diameternya,
power output pada crank shaft yang dibutuhkan untuk menggerakkan power
train system tidak terlalu besar (engine lebih ringan).
0 on: "Modifikasi Roda Gigi Primer dan Roda Gigi Sekunder"