More Categories

Sabtu, 04 Maret 2017

Efek Penyetelan Main Jet dan Pilot Jet Tidak Tepat

Efek yang timbul akibat penyetelan atau perubahan main jet dan pilot jet yang tidak tepat, antara lain adalah:
1. Campuran Bahan bakar dan udara terlalu gemuk
  • Permukaan elektroda busi basah, sehingga akan sulit pada saat menghidupkan engine pertama kali akibat penumpukan sisa pembakaran 
  • Gas buang lebih lebih berat atau basah
  • Saat engine telah panas, tenaga engine tidak maksimal
  • Apabila telah panas engine sulit dimatikan.

2. Campuran Bahan bakar dan udara terlalu sedikit (kurus)
  • Engine cepat panas (over heating)
  • Akselerasi tidak baik
  • Elektroda busi terbakar
  • Suara engine seperti berteriak nyaring
  • Kemungkinan kerusakan akibat terbakarnya busi negatif busi meleleh, hal ini akan menyebabkan pengapian terjadi pada kepala silinder (kepala piston menjadi massa), sehingga dalam waktu singkat akan membuat kemacetan pada gerak piston yang tiba-tiba.

Spontanitas akselerasi oleh karburator juga dipengaruhi oleh ketegangan pegas throttle valve, karena saat penutupan pada perpindahan transmisi atau percepatan dibutuhkan spontanitas gerakan needle jet saat menutup jet needlenya. Berarti pegas pada karburator sepeda motor racing harus memiliki tegangan yang baik tetapi tidak terlalu keras, sehingga pembalap tidak membutuhkan tenaga yang besar saat menahan grip pada kemudi.
Posisi pemasangan kaburator sepeda motor balap yang tidak menggunakan saringan (filter assy), arah saluran masuk dibuat menyamping atau tidak berhadapan langsung dengan arah udara masuk (gbr. 5.22).
Posisi Pemasangan Karburator
Sepeda motor yang akan digunakan untuk jenis dragrace atau road race, dari tangki hingga kaburator pada sistim bahan bakar tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Bahkan terkadang bagian-bagian standar bawaan sistim bahan bakar  tersebut masih digunakan sebagai kelengkapan pada sistim bahan bakar (gbr. 5.23) yang akan digunakan pada sepeda motor balapnya, tangki bahan bakar, keran, saluran (selang) bahan bakar dan saringan bahan bakar.
Meskipun perlengkapan sistim bahan bakar tersebut tidak ada perubahan, namun kebersihan saluran tempat mengalirnya bahan bakar harus tetap dijaga kelancarannya. Untuk menjaga kelancaran, biasanya periset membersihkan bagian tangki bahan bakar dari kotoran-kotoran yag kemungkinan akan menghambat jalannya bahan bakar pada keran, saringan dan saat masuk ke karburator. Saringan bahan bakar biasanya diganti dengan saringan yang lebih lancar alirannya, atau  dengan saringan after market yang diperuntukan pada sepeda motor balap.
Komponen Sistem Bahan Bakar
Kelengkapan yang menunjang kerja sistim bahan bakar lainnya yang harus diperhatikan oleh periset adalah grip gas pada kemudi (stang) dan lainnya hingga ke throttle valve. Kelengkapan ini akan mempengaruhi cepat atau lambatnya pembukaan dari throttle valve, karena pada saat balap kecepetan dan tenaga motor harus bisa dihasilkan oleh sepeda motor sesingkat mungkin pada saat perubahan grip gas.
Umumnya para periset melakukan penggantian handle grip untuk gas dengan produk racing after market bermerek daytona atau KTC, agar spontanitas saat pemutaran menjadi lebih maksimal. Untuk handle grip bawaan sepeda motor pun sebenarnya masih bisa digunakan, asalkan tegangan pegas penekan throttle valvenya sudah cukup. Bila tidak cukup, periset perlu melakukan perubahan agar pegas throttle menjadi lebih bertekanan, sehingga spontanitas perubahan throttle valve saat naik turn lebih baik. Untul kabel gas, sebaiknya diberi pelumasan semprot untuk mengurangi terjadinya gesekan dan putusnya kabel gas. Untuk melumasi kabel gas bisa menggunakan chain lube atau sejenisnya.

0 on: "Efek Penyetelan Main Jet dan Pilot Jet Tidak Tepat"