More Categories

Sabtu, 04 Maret 2017

Lanjutan Penyesuaian Pilot Jet dan Needle Jet

Postingan ini adalah lanjutan Penyesuaian Main Jet dan Pilot Jet Karburator, ditambah needle jet dan cara penyetelannya (baca disini). Penyesuaian pilot jet adalah untuk menentukan bahan bakar yang akan masuk kedalam silinder saat engine pada putaran idle atau putaran rendah. Kecocokan pilot bisa diketahui dengan menaikan putaran engine secara perlahan dengan dijalankan pada kecepatan 30 – 40 km, apabila engine tidak konstan berarti pilot jet tidak cocok, saat itu pilot jet terlalu kecil.  Ukuran pilot jet bila terlalu besar akan terlihat dan terasa pada gas buang dimuffler atau suara saat pembuangan terdengar berisik. Grafik hubungan putaran/aliran bahan bakar dan penyetelan air screw ditunjukkan pada gambar 5.17.
Grafik hubungan Putaran,Fuel dan Penyetelan Air Screw
Setelah perubahan pilot jet, kemudian diikuti dengan perubahan atau penyetelan pada air srew. Sebaiknya engine dipanaskan terlebih dahulu sebelum melakukan penyetelan air screw dan throttle valve dibuka sedikit dengan penyetalan throttle. Putaran engine mendapat bahan-bakar dari main jet, sehingga engine tidak berhenti bekerja saat air screw dalam keadaan tertutup. Kemudian putar perlahan (¼-½ putaran), putaran engine akan semakin cepat, karena akan mendapat supply bahan bakar dari pilat jet dan bypass juga. Terus putar air screw hingga mendapatkan putaran tertinggi, kemudian setelah itu throttle valve diturunkan dengan memutar baut penyetelan hingga putaran engine berkurang kecepatannya.
Ketepatan penyetelan air screw dapat dirasakan dengan mencoba saat engine pada posisi idle, saat throttle valve dibuka kecepatan akan naik dengan cepat dengan sempurna. Apabila air screw terlalu terbuka, putaran engine tidak akan terlihat spontan bila throttle valvenya dibuka, karena campuran bahan bakar dan udara terlalu kurus. Jika putaran setelan air screw terlalu sedikit, pada saat putaran engine berubah dari rendah hingga medium campuran bahan bakar dan udara akan lebih gemuk, dan jika dicoba berjalan tenaga engine hingga putaran medium tidak akan maksimum. Untuk keperluan balap, umumnya penyetelan air screw antara ½ hingga 1 ½ putaran untuk mendapatkan spontanitas perubahan kecepatan.  
Pemilihan karburator yang memiliki throttle valve seperti piston yang memiliki needle jet dan jet needle-nya (terletak dimain jet) harus disesuaikan dengan prinsip kerja enginenya, empat (4) tak atau dua (2) tak. Primary  type main jet biasa digunakan pada karburator dua (2) tak, sedangkan bleed type main jet digunakan pada karburator empat (4) tak. Gambar 5.18 adalah needle jet jenis bleed dan jenis primary.
Jenis Neddle Jet pada Karburator
Penyetelan needle jet pada throttle valve juga perlu dilakukan untuk memperoleh besarnya bahan bakar yang lewat melalui main jet. Seperti pada gambar 5.19 menunjukkan grafik hubungan pembukaan throttle valve dan kapasitas aliran bahan bakar dengan beberapa perubahan posisi needle jetnya.
Grafik Pembukaan Trhottle  Valve Karburator
Pembukaan throttle mempengaruhi laju aliran udara yang akan membawa bahan bakar dari main jet saat throttle valve terbuka  ¹/8  hingga ½, khususnya pada saat pembukaan ¹/8 dan ¼. Seperti pada gambar 5.20 yang memperlihatkan potongan throttle valve bagian bawah.
Posisi Pembukaan Throttle Valve Karburator
Selain modifikasi atau perubahan pada bagian-bagian karburator, lokasi atau ketinggian sirkuit berada dan temperatur udara juga mempengaruhi powe output yang dihasilkan engine. Semakin tinggi permukaan sirkuit akan menyebabkan tekanan udara akan semakin rendah, sebaliknya akan semakin besar bila berada sama dengan permukaan laut. Temperatur udara yang masuk kedalam silinder juga memperngaruhi kepadatan udara yang masuk. Seperti gambar 5.21, terlihat hubungan antara ketinggian/temperatur udara dan fuel flow.

Grafik Pengaruh Altitude dan Temperatur pada Aliran Udara

0 on: "Lanjutan Penyesuaian Pilot Jet dan Needle Jet"