Postingan ini adalah lanjutan Penyesuaian Main Jet dan Pilot Jet Karburator, ditambah needle jet dan cara penyetelannya (baca disini).
Penyesuaian pilot jet adalah untuk menentukan bahan bakar yang akan
masuk kedalam silinder saat engine pada putaran idle atau putaran
rendah. Kecocokan pilot bisa diketahui dengan menaikan putaran engine
secara perlahan dengan dijalankan pada kecepatan 30 – 40 km, apabila
engine tidak konstan berarti pilot jet tidak cocok, saat itu pilot jet
terlalu kecil. Ukuran pilot jet bila terlalu besar akan terlihat dan
terasa pada gas buang dimuffler atau suara saat pembuangan terdengar
berisik. Grafik hubungan putaran/aliran bahan bakar dan penyetelan air
screw ditunjukkan pada gambar 5.17.
Setelah perubahan pilot jet, kemudian diikuti dengan perubahan atau
penyetelan pada air srew. Sebaiknya engine dipanaskan terlebih dahulu
sebelum melakukan penyetelan air screw dan throttle valve dibuka sedikit
dengan penyetalan throttle. Putaran engine mendapat bahan-bakar dari
main jet, sehingga engine tidak berhenti bekerja saat air screw dalam
keadaan tertutup. Kemudian putar perlahan (¼-½ putaran), putaran engine
akan semakin cepat, karena akan mendapat supply bahan bakar dari pilat
jet dan bypass juga. Terus putar air screw hingga mendapatkan putaran
tertinggi, kemudian setelah itu throttle valve diturunkan dengan memutar
baut penyetelan hingga putaran engine berkurang kecepatannya.
Ketepatan penyetelan air screw dapat dirasakan dengan mencoba saat
engine pada posisi idle, saat throttle valve dibuka kecepatan akan naik
dengan cepat dengan sempurna. Apabila air screw terlalu terbuka, putaran
engine tidak akan terlihat spontan bila throttle valvenya dibuka,
karena campuran bahan bakar dan udara terlalu kurus. Jika putaran
setelan air screw terlalu sedikit, pada saat putaran engine berubah dari
rendah hingga medium campuran bahan bakar dan udara akan lebih gemuk,
dan jika dicoba berjalan tenaga engine hingga putaran medium tidak akan
maksimum. Untuk keperluan balap, umumnya penyetelan air screw antara ½
hingga 1 ½ putaran untuk mendapatkan spontanitas perubahan kecepatan.
Pemilihan karburator yang memiliki throttle valve seperti piston yang
memiliki needle jet dan jet needle-nya (terletak dimain jet) harus
disesuaikan dengan prinsip kerja enginenya, empat (4) tak atau dua (2)
tak. Primary type main jet biasa digunakan pada karburator dua (2) tak,
sedangkan bleed type main jet digunakan pada karburator empat (4) tak.
Gambar 5.18 adalah needle jet jenis bleed dan jenis primary.
Penyetelan needle jet pada throttle valve juga perlu dilakukan untuk
memperoleh besarnya bahan bakar yang lewat melalui main jet. Seperti
pada gambar 5.19 menunjukkan grafik hubungan pembukaan throttle valve
dan kapasitas aliran bahan bakar dengan beberapa perubahan posisi needle
jetnya.
Pembukaan throttle mempengaruhi laju aliran udara yang akan membawa
bahan bakar dari main jet saat throttle valve terbuka ¹/8 hingga ½,
khususnya pada saat pembukaan ¹/8 dan ¼. Seperti pada gambar 5.20 yang
memperlihatkan potongan throttle valve bagian bawah.
0 on: "Lanjutan Penyesuaian Pilot Jet dan Needle Jet"