More Categories

Sabtu, 04 Maret 2017

Objek Riset pada Bagian Power Train System

Bagian ini periset melakukan perubahan pada sstem pemindahan tenaga mulai dari kopling hingga ke sprocket diroda belakang. Yang umum dilakukan adalah dengan mengusahakan agar putaran yang dihasilkan oleh pembakaran , dapat diterima oleh roda belakang sebagai penggerak akhir motor pacu menjadi lebih maksimal.
Mulai dari perubahan dengan material yang lebih ringan hingga perubahan  rasio diupayakan. Seperti pengurangan bobot balancer, penggantian pegas kopling hingga memperkecil rasio transmition gear dan sprocket. Hingga sering muncul istilah, dengan rasio sekian motor akan berisi diatas, dibawah atau lain sebagainya. Pengurangan bobot dari material berputar kerap dilakukan oleh periset, memang masuk akal pada bagian ini. Putaran akan lebih cepat karena beban dari material berkurang, tanpa melihat apakah energinya bertambah atau berkurang , pokoknya putaran lebih cepat. Gambar 5, sebagian dari sistim pemindah tenaga

Objek Riset pada bagian Power Train System

Gbr. 5. Power Train Systems

Kemudian pegas kopling juga dilihat, sehingga pada saat perpindahaan tidak ada kerugian tenaga akibat beban pegas tidak mampu membawa input shaft pada transmition gear, terjadilah gerak menahan dan berputar sesaat hingga input shaft bergerak mengikuti gerakan flywheel (putaran engine). Dengan tegangan pegas yang lebih besar diharapkan dapat memperkecil terjadinya hal tersebut . Ini sangat masuk akal dan sangat benar, asalkan material shaft, pegas dan beban sesuai dengan ukuran tegangan pegas.

Periset setelah melakukan perubahan pada kopling, gear rasio pada rangkaian gigi transmisi diubah, umumnya pada perbandingan rasio di percepatan 3 atau 4. Setelah motor pacu diuji coba dan ternyata tenaga masih kurang, barulah rasio sprocket pada engine dan roda dilakukan perubahan ( dengan catatan: hasil riset engine terlebih dahulu sukses).

0 on: "Objek Riset pada Bagian Power Train System"