Gambar 4.12 DAN 4.13, menunjukkan prinsip kerja roda gigi transmisi.
Putaran output engine pada roda gigi primer (R1) diteruskan ke roda gigi
sekunder (R2) pada kopling, karena roda gigi sekunder berada pada poros
roda gigi transmisi (input shaft), putaran dari roda gigi sekunder
diteruskan ke roda gigi pertama (R3) pada sistim transmisi. Roda gigi
pertama pada input shaft yang menerima putaran dari roda gigi sekunder
akan memutarkan roda gigi yang berhubungan berikutnya (R4) (follower)
pada poros output transmisi. Putaran ini akan memutarkan sprocket roda
(R6) belakang melalui sprocket (R5) yang berada pada poros output
transmisi.
Kecepatan putaran pada poros out put adalah merupakan perbandingan
putaran dari pada roda gigi primer dari engine melalui roda gigi
sekunder, roda gigi pemutar dan roda gigi yang diputar (follower) pada
transmisi. Perbandingan ini bisa digunakan sebagai perhitungan besar
kecilnya kecepatan putaran atau momen puntir yang dipindahkan dari
engine ke roda. Apabila Vo adalah kecepatan putaran engine pada roda
gigi primer, maka besarnya kecepatan putaran sprocket (V1) yang berada
pada poros output transmisi dan besarnya kecepatan putar pada sprocket
roda belakang dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut :
- Vo x R1 / R2 = Kecepatan Putaran R3 (VR3)
- VR3 x R3 / R4 = Kecepatan Putaran Sprocket (V1)
- V1 x R5 / R6 = Kecepatan Pada Sprocket Roda
Besarnya perbandingan rasio dari kecepatan atau tenaga yang akan diteruskan ke sprocket roda belakang adalah :
Kec. Putaran Enginex A/B x C/D x E/F x G/H = Kec. Sprocket roda (RPM)
Perhitungan tersebut diatas akan memperoleh hasil yang berbeda-beda,
apabila perbandingan rasio roda gigi transmisi terjadi perubahan yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Berarti roda gigi transmisi jelas
merupakan bagian penting dari sistim pemindah tenaga, selain berfungsi
sebagai penerus putaran yang berasal dari crank shaft melalui sistim
kopling, juga menyesuaian perbandingan antara putaran input diporos
primer roda gigi transmisi dengan putaran output dari roda gigi
transmisi, kemudian putaran diteruskan ke roda belakang melewati
sprocket pada poros output transmisi , rantai dan sprocket roda
belakang.
Pada sepeda motor yang digunakan untuk tujuan balap, baik jenis drag
atau road race, modifikasi yang sering dilakukan pada bagian sistim
transmisi adalah perbandingan gigi-giginya (gear ratio). Gear ratio
menentukan saat penggunaan energi atau percepatan dari sepeda motor,
misalnya disaat awal sepeda motor berjalan diperlukan tenaga yang besar
untuk menggerakkan sepeda motor. Besarnya tenaga atau power output
engine yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda belakang diatur oleh
perbandingan rasio yang digunakan. Contoh lain adalah saat sepeda motor
dalam posisi menanjak, power yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda
belakang lebih besar dibanding pada jalan yang rata, saat ini
perbandingan rasio yang digunakan pada roda gigi transmisi adalah kecil.
0 on: "Prinsip Kerja Sistem Transmisi"