Riset pada bagian transmisi umumnya dilakukan dengan penggantian dan penyesuaian perbandingan rasio roda gigi transmisi.
Perubahan perbandingan rasio tergantung dari besarnya power output
engine hasil riset dan lintasan balap. Untuk lintasan lurus dan panjang
yang memerlukan tingkat percepatan yang tinggi, perbandingan rasio
antara input dan output harus besar. Untuk lintasan balap yang memiliki
tikungan atau belokan pendeknya banyak, perbandingan rasio dibuat lebih
rendah.
Perbandingan rasio ini menentukan besarnya power output engine yang
diperlukan oleh roda dalam menggerakan sepeda motor. Pada step awal
perbandingan rasio roda gigi transmisi biasanya paling rendah, sehingga
tenaga engine atau power output engine mampu menggerakkan roda sepeda
motor. Disaat awal sepeda motor berjalan, tenaga yang diperlukan untuk
menggerakkan roda pada titik yang maksimal atau paling besar. Setelah
bergerak dalam beberapa waktu, barulah perbandingan rasio roda gigi
transmisi pada step berikutnya diperkecil, hingga perbandingan rasiio
roda gigi transmisi terakhir (top speed).
Saat sepeda motor melaju pada lintasan lurus yang panjang, proses
perubahan perbandingan rasio roda gigi transmisi bisa dilakukan dari
awal hingga perbandingan rasio roda gigi transmisi akhir. Berbeda dengan
lintasan yang memiliki banyak lintas berbelok (tikungan), perubahan
perbandingan rasio gigi transmisi akan sering dilakukan dan mungkin
untuk mencapai top speed hanya dilakukan setelah berada pada lintasan
lurus yang cukup panjang.
Saat melakukan perubahan perbandingan rasio dapat dilihat dari indikator
kecepatan (speedometer), yaitu ketika kecepatan sepeda motor tidak
bertambah dan jarum speedometer tidak bergerak lagi. Apabila tidak
dilengkapi dengan indikator kecepatan seperti speedometer atau rpm
meter, saat untuk melakukan perubahan perbandingan rasio (pemindahan
gigi) roda gigi transmisi adalah ketika kecepatan sepeda motor pada
perbandingan rasio tersebut tidak bertambah lagi dan suara engine pada
posisi rpm maksimal. Perbandingan rasio roda gigi transmisi yang
digunakan oleh sepeda motor umumnya adalah satu (1) hingga empat (4)
perbandingan rasio (empat perbandingan rasio roda gigi transmisi) dan
satu hingga lima (5) atau enam (6) perbandingan rasio.
Perbandingan rasio roda gigi transmisi awal (1) memiliki momen puntir
yang paling besar, sehingga beban sepeda motor dan pengendara (pembalap)
dalam keadaan diam mampu digerakkan oleh power output engine. Namun
kecepatan pada saat bergerak dengan perbandingan rasio roda gigi
transmisi awal tidak secepat perbandingan rasio berikutnya hingga
perbandingan rasio akhir.
Pertimbangan lintasan balap dan beban sepeda motor ditambah pembalap
menjadi acuan dalam melakukan modifikasi perbandingan rasio roda gigi
tansmisi pada sistim transmisi (percepatan). Modifikasi ini juga harus
disesuaikan dengan ruang roda gigi transmisi pada crank case. Memang
bisa saja perbandingan rasio dibuat lebih besar atau lebih panjang,
tetapi harus diikuti oleh banyaknya modifikasi pada crank case.
Lintasan pada drag race sepanjang 201 meter harus mampu dicapai oleh
perubahan perbandingan rasio gigi transmisi awal hingga perbandingan
rasio gigi transmisi akhir (top speed), juga menjadi bahan acuan yang
harus dilakukan periset agar kerja sistim transmisi menjadi maksimal.
Untuk putaran engine sepeda motor balap yang umumnya diatas 6000 RPM dan
maskimum berkisar antara 12000 – 14000 RPM, perubahan atau perpindahan
perbandingan rasio roda gigi transmisi perlu kekompakan dan kekuatan
mekanisme kopling dan material tuas pemindah roda gigi transmisi.
Apabila tidak, kemungkinan saat sepeda motor melaju akan terjadi
perpindahan roda gigi secara tidak sengaja atau rusaknya kuku-kuku roda
gigi akibat lemahnya material roda gigi transmisi tersebut.
Modifikasi pada sistim transmisi sepeda motor adalah merubah atau
mengganti roda-roda gigi pada transmisi sesuai dengan perbandingan rasio
yang diinginkan. Pada gambar 4.14, memperlihatkan susunan roda gigi dan
bagian-bagian yang terdapat pada sistim transmisi.
Roda gigi transmisi standar dapat diganti dengan roda gigi transmisi
yang telah banyak beredar dipasaran, dengan ukuran atau jumlah gigi dan
diameter yang bervariasi. Jenis roda gigi ini biasanya disebut gear
ratio dan diproduksi khusus untuk keperluan perubahan perbandingan rasio
sistim transmisi pada sepeda motor balap (gbr. 4.15).
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, periset sebaiknya melakukan uji
coba kecepatan dan tenaga sepeda motor balapnya di sirkuit yang akan
dijadikan arena lomba balap. Penggantian atau perubahan perbandingan
rasio roda gigi transmisi ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak hal
seperti yang pernah ditulis sebelumnya, yaitu: sirkuit dan beban sepeda
motor ditambah pembalapnya. Makin banyak tikungan atau belokan pada
sirkuit yang akan digunakan sebagai arena balap, perbandingan rasio yang
dibutuhkan harus memberikan efek lincah dan bertenaga saat sepeda motor
keluar dari tikungan.
Gbr.
4.15. Roda Gigi Transmisi Untuk Perubahan Rasio
|
Jika perbandingan rasio roda gigi transmisi dibuat terlalu rapat, sepeda
motor akan mengalami kekurangan tenaga pada saat terlepas dari
tikungan, karena momen puntir pada rasio yang rapat terlalu besar.
Akibatnya waktu percepatan menjadi lambat, bila hal ini terjadi jelas
akan menimbullkan kerugian waktu bagi si pembalap. Momen puntir terbesar
pada roda gigi transmisi ada pada perbandingan rasio yang paling rapat
atau pada top speed (gigi terakhir).
Untuk sirkuit yang lintasan lurusnya cukup panjang dan derajat tikungan
yang tidak terlalu kecil, perbandingan rasio roda gigi transmisi
sebaiknya dibuat semakin rapat, terutama pada top speed (gigi terakhir)
perbandingan rasio bisa dibuat rapat. Pada lintasan seperti ini,
kecepatan sepeda motor balap bisa maksimal. Apabila perbandingan rasio
dibuat renggang atau kecil, sepeda motor tidak akan memperoleh kecepatan
maksimal.
Pada saat pertama kali bergerak atau berjalan, sebaiknya perbandingan
rasio roda gigi transmisi dibuat yang paling rendah, kemudian
perbandingan rasio berikutnya semakin naik pada perpindahan kedua,
ketiga dan akan mendekati perbandingan rasio yang mendekati rapat
(bahkan rasio bisa jadi 1:1) pada saat perpindahan transmisi terakhir.
0 on: "Oprek Bagian Transmisi Untuk Balap"