Motor penggerak utama kendaraan jenis apapun termasuk sepeda motor
adalah engine. Tenaga gerak dihasilkan oleh kerja engine sesuai dengan
jenisnya, yaitu motor bakar 4 tak atau motor bakar 2 tak.
Blok engine pada sepeda motor terdiri dari engine sebagai sumber
penghasil tenaga penggerak, pemindah tenaga kopling (clutch) dan
transmisi. Bagian yang menjadi perhatian utama periset umumnya adalah
bagian engine, karena bagian ini merupakan penghasil dan penerus tenaga
sepeda motor yang diriset. Pengembangan apa saja yang dapat dilakukan
pada bagian engine akan dijelaskan satu per satu dibawah ini, agar
periset memiliki pengetahuan tambahan dalam meriset sepeda motor
menjadi lebih bertenaga dan cepat.
Sepeda motor 4 tak memiliki kepala silinder yang berfungsi sebagai ruang
bakar (gbr. 10), sebagai dudukan cam shaft, dudukan valve in dan out,
dudukan intake manifold dan dudukan saluran buang (muffler), serta
sebagai dudukan dari busi (plug). Untuk engine bersilinder tunggal,
umumnya bentuk kepala silindernya lebih sederhana dibandingkan dengan
engine bersilinder lebih dari satu. Jumlah silinder maksimal yang pernah
dibuat unutk sepeda motor adalah 4 (empat) baris (inline).

Kepala silinder terdiri dari dua bagian, yaitu rumah (case) dan isinya.
Rumah kepala silinder terdiri dari tutup timing chain, tutup penyetelan
valve-valve dan rumah (case) utamanya sebagai dudukan dari beberapa
komponen yang berhubungan dengan kerja engine, yaitu : cam shaft dan
roda gigi timing chain beserta bearing-bearingnya, pelatuk (rocker arm)
in dan out, valve-valve in dan out (gbr.11).

Bahan kepala silinder umumnya terbuat dari alumunium alloy, berbeda
dengan timing chain, cam shaft dan bearingnya, rocker arm (pelatuk),
valve-valve, pegas-pegas yang terbuat dari bahan yang mengandung besi
dan baja campuran. Dudukan valve ada yang bahannya sama dengan bahan
kepala silinder (langsung duduk pada kepala silinder dibagian ruang
bakar sebagai dudukan valve in dan out) atau ada sebagian terbuat dari
kuningan (bronze), sedangkan bahan yang terbuat dari karet sebagai
penutup atau pencegah terjadinya kebocoran adalah valve seal dan seal
tutup valve in/ out.
Perlakuan pada kepala silinder pada saat riset umumnya bergantung dan
bersamaan dengan pekerjaan blok silinder, karena antara kepala silinder
dan blok silinder merupakan satu rangkaian yang saling berhubungan.
Umumnya perhitungan kapasitas engine diperoleh dari kedua bagian
tersebut, yaitu jumlah volume ruang silinder diatas piston (bisa
dikatakan volume langkah piston) dan volume ruang bakar. Volume ini pada
kendaraan biasanya ditulis dengan satuan cc, misalnya sepeda motor X
110 cc atau 125 cc dan lain sebagainya.
Volume langkah dari piston dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut :
V langkah adalah volume ruang silinder yang dihitung berdasarkan langkah
piston dari TMB ke TMA atau sebaliknya, r dan d merupakan jari-jari dan
diameter dari silinder, sedangkan t adalah panjang langkah piston dari
TMB ke TMA (atau batas permukaan piston saat berada di TMB dan permukaan
atas silinder). Sebagai contoh adalah apabila diameter piston yang
digunakan dia. 54 mm, panjang langkahnya 48 mm, maka volumenya adalah
3.14 x 27² x 48 atau 0.785 x 54² x 48 sama dengan 109.874,88 mm³,
kemudian dijadikan ke 109.874,88/1000 cm³ (cc) = 109,87 cm³ atau 109,87
cc.
Untuk mengukur volume ruang bakar (combustion camber) umumnya
menggunakan cairan yang diukur menggunakan gelas ukur. Setelah volume
ruang bakar didapat, barulah volume engine bisa diketahui, sebagai
berikut:
Untuk engine sepeda motor yang memiliki silinder lebih dari satu, V
total tinggal dikali dengan jumlah silinder yang ada. Apabila kapasitas
engine bersilinder 4 inline adalah 1000 cc, berarti kapasitas tiap
silindernya adalah 250 cc.
Volume langkah dari TMB ke TMA dan volume ruang bakar dibanding volume
ruang bakar biasa disebut perbandingan kompresi. Perbandingan kompresi
bisa juga dikatakan perbandingan volume campuran bahan bakar yang masuk
pada langkah pemasukan, dengan campuran bahan bakar dan udara yang
ditekan pada saat langkah kompresi ke dalam ruang bakar. Perbandingan
kompresi dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :
Perbandingan Kompresi ini sangat menentukan besar kecilnya tenaga yang
dihasilkan oleh engine sebagai dapur pacu sepeda motor. Semakin besar
perbandingan kompresi, maka akan semakin besar tenaga yang dihasilkan
oleh motor. Perbandingan kompresi biasa ditulis 12 : 1 atau 14 : 1,
dimana 12 adalah jumlah volume langkah piston dan volume ruang bakar dan
1 adalah volume ruang bakar.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa perbandingan kompresi
menentukan tenaga yang dihasilkan oleh motor, jelas perbandingan
kompresi juga mempengaruhi temperatur hasil pembakaran dan besarnya
tekan kompresi pada campuran bahan bakar dan udara. Perbandingan
kompresi yang terlalu besar belum tentu menghasilkan power out put
yang maksimal, tanpa dukungan dari sistim atau komponen-komponen
lainnya. Untuk itu, perbandingan kompresi harus disesuaikan dengan
tujuan dan target dari pengembangan sepeda motor. Misalnya adalah riset
untuk sepeda motor drag, road race atau touring. Motor drag atau biasa
disebut motor pacu jarak pendek yang hanya mengutamakan kecepatan sesaat
atau spontan memerlukan perbandingan kompresi yang besar. Perbandingan
kompresi untuk sepeda motor road race atau touring lebih kecil dari
perbandingan kompresi sepeda motor drag, namun lebih besar dari sepeda
motor standar pabrikan.
Kepala silinder sangat menentukan power out put yang dihasilkan oleh
engine, karena saluran pemasukan dan sistim kerja valve-valve (in dan
out) mempengaruhi effektifitas campuran bahan bakar yang masuk dan
effektifitas pembuangan gas buang hasil pembakaran.
Hanya dengan melakukan modifikasi ringan pada kepala silinder dan tanpa
penggantian komponen-komponennya, periset sudah dapat meningkatkan power
out put sepeda motor standar pabrikan. Pengembangan sederhana pada
kepala silinder ini adalah mengusahakan agar pemasukan bahan bakar dan
udara dan pembuangan gas buang sisa pembakaran lebih effektif.
Effektifitas pemasukan bahan bakar dan udara yang masuk dan effektifitas
pengeluaran gas buang pada kepala silinder ditentukan oleh kualitas
saluran masuk (inlet) dan saluran buang (outllet), serta durasi
pembukaan valve in dan valve out nya. Dengan melakukan perubahan atau
modifikasi pada saluran masuk dan saluran buang, serta durasi pembukaan
dan penutupan valve in out sudah dapat mengembangkan power out engine
menjadi lebih besar dari power out put pabrikan. Untuk lebih jelasnya,
tentang pengembangan kepala silinder akan ditulis satu per satu pada
penjelasan berikutnya secara praktis.
0 on: "Oprek Bagian Cylinder Head 4 Langkah"