Satu bagian yang sangat berpengaruh pada performance kerja motor adalah
pegas valve (gbr. 32) . Pegas valve bukan sekedar menahan atau penekan
valve in dan valve out agar selalu menutup pada saluran masuk dan buang
di ruang bakar pada kepala silinder, tetapi lebih dari sekedar penekan.
Pada saat putaran tinggi, valve in dan out seakan-akan mengambang atau
seakan-akan tidak menutup. Keadaan tersebut tidak akan berdampak pada
berkurangnya power out put engine, apabila spesifikasi pegas (data
teknis) yang sesuai dengan engine yang menggunakannya.

Gbr. 32. Pegas Valve In dan Valve Out
Kualitas pegas valve yang baik
adalah apabila pada putaran tinggi, pegas masih bisa mengatasi tekanan
rocker arm yang lebih cepat dibanding pada saat putaran engine low speed
dan medium speed. Apabila pegas valve terlalu lemah, pada saat putaran
tinggi, kemungkinan yang terjadi adalah pegas tidak bisa bertahan pada
saat terjadinya kompresi dan ekspansi dan pada saat pemasukan atau
pembuangan.
Kenapa demikian ? Pada saat
terjadinya langkah kompresi, kedua valve akan bebas dari tekanan cam
shaft sehingga kedua valve dalam keadaan menutup pada keduanya. Perlu
diingat, bahwa antara rocker arm dan ujung valve in dan valve out
memiliki celah pelumasan, nah disinilah yang memungkinkan pegas akan
terbuka akibat proses kompresi dan ekspansi. Memang tidak besar, paling
tidak apabila tidak terjadi pada saat kompresi, pegas valve yang lemah
akan menyebabkan valve bergetar pada saat langkah ekspansi. Bila hal ini
terjadi, maka bisa dipastikan power output engine tidak akan maksimal.
Kemungkinan lain yang terjadi akibat
pegas valve terlalu lemah pada saat putaran tinggi adalah saat
pemasukan atau pembuangan. Pada saat pemasukan, akibat tekanan pegas
terlalu lemah yang terjadi adalah kemungkinan ikut terbukanya valve out
(bergetar sudah cukup melemahkan kinerja engine). Atau pada saat
pembuangan, valve in kemungkinan juga akan ikut bergetar dan akibatnya
melemahkan kinerja engine. Yang paling parah adalah valve-valve dan
piston akan saling bertabrakan akibat pegas valve terlalu lemah.
Bagaimana dengan pegas valve yang
terlalu besar atau keras tekanannya? Pegas valve yang berlebihan
tekanannya juga akan menimbulkan efek negatif pada engine. Untuk jangka
pendek dan putaran yang tidak terlalu tinggi memang tidak akan terlihat
efek negatifnya, namun apabila tegangan pegas terlalu berlebihan
digunakan untuk putaran tinggi dalam waktu yang cukup lama dipastikan
akan menimbulkan dampak negatif pada kerusakan komponen-komponen.
Seperti yang terjadi pada lomba
balap motor tingkat asia baru-baru ini di sentul Bogor Jawa Barat
dikelas 250 cc, dimana metal jalan hangus akibat pegas valve yang
digunakan terlalu keras. Contoh nyata lainnya terjadi pada lomba motor
indoPrix 2010 di lintasan gokart ditempat yang sama terjadi penurunan
tenaga drastis pada sepeda motor Yudistira yang telah memimpin diurutan
pertama beberapa lap, kemudian mengalami patah pegas bagi dalam disaat
menjelang finish. Contoh pegas valve yang patah akibat tekanan
berlebihan dan fleksibilitas pegas terlalu keras/kaku (gbr.33).
.png)
Gbr. 33. Patahan Pegas Valve
Pegas valve racing yang ada dipasaran belum tentu lebih baik dari pegas standar bawaan dari pabrik. Malah pegas stándar pabrikan memiliki kelebihan, yaitu bahan pegas sudah memiliki ketahanan dan temperatur kerja yang cukup, sehingga kemungkinan patah pada saat putaran tinggi jarang terjadi. Untuk mengatasi agar pegas stándar tidak, pegas diberi spacer (ganjal) pada bagian bawahnya) sehingga tekanan pegas menjadi lebih tinggi.
Untuk riset sepeda motor untuk tujuan balap road race memerlukan kecermatan dalam memilih pegas yang sesuai dengan engine, karena pada area road race engine dipacu pada putaran tinggi dalam waktu yang cukup lama. Kekuatan dan ketahanan pegas terhadap temperatur diatas rata-rata pemakaian normal harus dimiliki oleh pegas valve. Pegas valve untuk keperluan balap yang rutin sebaiknya diperiksa apakah tingkat flesibilitasnya masih normal atau sudah melemah.
Penyebab melemahnya pegas adalah dikarenakan temperatur berlebihan, sehingga mempengaruhi kekuatan tekan atau fleksibilitas dari pegas. Untuk mengatasi tingginya temperatur pada ruang cam shaft di kepala silinder, dapat diatasi dengan penambahan tabung hawa yang berguna sebagai pembantu mendinginkan ruang cam shaft. Biasanya pada tabung ini juga terdapat saluran hawa dari blok pemindah tenaga, sehingga bisa dikatakan tabung ini juga sebagai ventilasi.
0 on: "Modifikasi Valve Spring"