Gbr. 61. Piston Racing Baru
Piston jenis racing dari berbagai
merek bisa langsung digunakan, asalkan diameter pin piston sesuai.
Namun, ada beberapa merek piston yang memerlukan modifikasi sebelum
digunakan, meskipun diameter pin piston sudah sesuai. Modifikasi yang
dilakukan adalah pembentukan permukaan kepala piston yang disesuaikan
dengan bentuk ruang bakar. Gbr. 61, adalah piston racing yang memiliki
permukaan belum dibentuk atau disesuaikan dengan ruang bakar. Untuk
piston EOM teflon bisa dilihat disini, periset hanya tinggal melakukan perubahan pada permukaan piston saja.
Penyesuaian permukaan piston racing dengan ruang bakar (gbr.62), disebabkan oleh bervariasinya bentuk ruang bakar yang dibuat oleh periset. Hal ini dilakukan agar tekanan kompresi menjadi maksimal, tetapi tidak terjadi benturan antara valve-valve dengan permukaan piston. Benturan kemungkinan terjadi saat terjadinya overlaping valve in dan out (ex).
Penyesuaian permukaan piston racing dengan ruang bakar (gbr.62), disebabkan oleh bervariasinya bentuk ruang bakar yang dibuat oleh periset. Hal ini dilakukan agar tekanan kompresi menjadi maksimal, tetapi tidak terjadi benturan antara valve-valve dengan permukaan piston. Benturan kemungkinan terjadi saat terjadinya overlaping valve in dan out (ex).
Gbr. 62. Permukaan Piston Racing Yang Telah Disesuaikan denga Ruang Bakar
Bentuk permukaan piston (biasa disebut dome) dalam meriset memang disesuaikan dengan bentuk ruang bakar, terutama disesuaikan dengan bentuk dari perubahan valve-valve (perubahan sudutnya). Permukaan piston sebaiknya tidak terlalu banyak sudut mati yang akbatnya tidak effektif saat langkah ekspansi. Bentuk permukaan piston yang baik akan memperlancar saat pemasukan campuran bahan bakar dan udara, serta pembuangan.
Selain permukaan, lubang pin piston, piston juga bisa dimodifikasi dengan melakukan perubahan atau pemotongan bagian piston yang bergesek saat piston bergerak keatas dan kebawah. Pemotongan kaki piston pada piston standar seperti paga gambar 63. Untuk piston racing, pemotongan dilakukan tidak terlalu banyak (hanya beberapa mm) dan sebatas dengan garis kaki piston.
Gbr. 63. Mengurangi Gesekan Pada Kaki Piston
Untuk kaki piston racing tidak dapat
dipotong terlalu panjang, karena pada permukaan piston terdapat lapisan
teflon (anti gesek). Seperti gambar 64, bagian piston racing yang bisa
dipotong.
Gbr. 64. Daerah Pemotongan Kaki Piston Racing
- Terjadi perubahan volume atau kapasitas silinder, sehingga memerlukan ukuran piston yang lebih besar diameternya
- Terjadi perubahan ruang bakar yang disebabkan oleh perubahan atau pembesaran diameter valve-valve (perubahan sudut valve)
- Memperkecil gesekan antara piston dan dinding silinder
- Memperingan bobot piston
- Putaran engine akan lebih ringan akibat dari penggunaan teflon, pemotongan kaki piston dan pemotongan atau pembentukan kepala silinder yang sesuai, akibat berkurangnya gesekan dan bobot piston
- Power outpput akan semakin besar akibat perubahan diameter piston yang lebih besar, atau dengan kata lain effektifitas proses kerja motor meningkat mulai dari proses pemasukan hingga proses pembuangan.
- Keseimbangan saat pemotongan piston
- Dalam keadaan tidak terpaksa, usahakan tidak melakukan modifikasi pada lubang pin piston atau membuat spacer/bushing pin, karena faktor ketahanan piston akan berkurang atau mungkin akibat pemotongan yang tidak presisi. Sesuaikan piston yang memang berlubang yang sama dengan pin pistonnya
- Usahakan tidak terdapat sudut-sudut bekas pemotongan saat membentuk permukaan kepala silinder, agar tidak terjadi turbulensi yang mengakibatkan terperangkapnya gas buang, yang lama kelamaan menjadi kerak pada permukaan piston.
0 on: "Modifikasi Piston Bagian 2"